Akibat Perseteruan Hak Paten, Nokia Melarang Penjualan BlackBerry

Nokia melarang penjualan smartphone BlackBerry di sejumlah negara setelah perseteruan hak paten untuk teknologi Wireless Local Access Network (WLAN) dimenangkan oleh pihak Nokia di pengadilan Amerika Serikat. Hasil sidang tersebut berarti bahwa pihak RIM harus bersedia membayar royalti atas lisensi yang digunakannya.

Menurut Nokia, sengketa berfokus pada perjanjian lisensi silang yang dilakukan oleh Nokia dan RIM pada tahun 2003 silam dengan meliputi standar paten seluler dan diubah kembali pada tahun 2008. RIM pada tahun 2011 melakukan arbritasi dengan alasan bahwa lisensi harus diperluas mencakup teknologi paten WLAN yang di tengahi oleh Kamar Dagang Stockholm. Namun tampaknya pengadilan yang sebagai penengah tersebut tidak setuju dan menentang pihak RIM. Mereka menemukan BlackBerry telah melanggar kontrak dengan menjual atau memproduksi produknya dengan WLAN tanpa adanya royalti kepada Nokia selaku pemegang hak paten pertama.

Seperti yang dikutip oleh Reuters dari analis IDC Francisco Jeronimo saat mengomentari keputusan pengadilan itu, "Ini bisa menjadi dampak yang signifikan terhadap keuangan, karena semua perangkat BlackBerry menggunakan dukungan WLAN, walaupun saat ini volume yang ada hanya sedikit."

Saat ini RIM memang memiliki penurunan pasar di berbagi kawasan akibat konsumen yang lebih memilih perangkat pintar buatan Apple atau berjalan dalam sistem operasi Android milik Google.